Sabtu, 24 September 2011

Ghasilul Malaikah

Gelar gelar yang mulia hanya akan didapat oleh orang orang yang mulia. Bagi umat manusia pada umumnya maka gelar radhiallahu’anhum ajma’in adalah gelar terbaik bagi yang menyandangnya. Gerlar radhiallahu’anhum ajma’in lebih baik dari gelar gelar keduniaan seperi Professor, Doctor, Phd, MA, BA, Sarjana Pendidikan atau lain lain. Diantara para sahabat sahabat Nabi SAW terdapat gelar gelar yang agung seperi Ass Shiddiq untuk Abu Bakar, Al Faruq untuk Umar bin Khattab , Dzunnurrain untuk Utsman bin Affan , Babul Ilmi untuk Imam Ali bin Abi Thalib dan yang hendak saya sampaikan disinni adalah gelar Ghasilul Malaikah yang berarti orang yang jenazahnya dimandikan oleh para malaikat.

Dia adalah Hanzalah r.a seorang sahabt Nabi SAW yang berjiwa pemberani. Semangatnya dalam berjihad tidak bisa dipendam meski sudah mendapat rukhsoh oleh Nabi SAW untuk tidak ikut berperang karena baru saja melangsungkan akad nikah. Dia tidak merasa tenang ketika pada pagi hari ketika hendak mandi junub tersiar berita terdesaknya kamu muslimin pada perang Uhud. Meski belum sempat menyempurnakan mandi junubnya ia langsung memacu kudanya sekencang mungkin untuk segera menyusul Rasulullah SAW dan kaum muslimin yang sedang terdesak di medan Uhud.

Pertempuran sengit tengah terjadi dan dengan gigihnya Hanzhalah terus maju menerobos kemah musuh sambil melawan setiap musuh yang dihadapinya. Tiap sabetan pedang yang ia lancarkan selalu membuat musuh kewalahan. Ia menyerang dengan penuh keberanian dan menerobos barisan musuh yang kuat pimpinan Abu Sufyan sampai akhirnya beliau gugur syahid. Sahabat yang mulia ini telah rela meninggalkan istrinya di kamar pengantin demi menuju kamar pengantin yang sesungguhnya. Sahabat yang mulia ini telah bersimbah darah dalam membela Islam dan kini ia telah bersimbah pahala kebaikan dan sebentar lagi akan memetiknya di syurga. Sahabat yang mulia ini telah mengukir dengan tinta emas akan arti hidup sebagai seorang muslim yang lebih mendahulukan keinginan Allah dan RasulNYa dari pada keinginan pribadinya.Kini gugurlah seorang Perwira Islam di jalan Allah swt. Yang gugurnya dalam keadaan junub. Kemudian para sahabatpun mengebumikan jenazahnya tanpa mengetahui bahwa ia seharusnya dimandikan terlebih dahulu. Rasulullah saw. Akhirnya bersabda : “Aku melihat malaikat tengah memandikan mayat Hanzhalah r.a.”

Abu Sa’id Saidi r.a. menerangkan, “setelah mendengar kabar ini dari Rasulullah saw. Akupun pergi untuk melihat Hanzhalah, dan ketika itu aku melihat tetesan-tetesan air berjatuhan dari rambutnya, seperti orang yang baru selesai mandi “.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar