Sabtu, 24 September 2011

Hadiah untuk Umar bin Khattab r.a

Umar bin Khattab r.a adalah salah satu sahabat yang menjadi mertua dari Rasulullah SAW. Sewaktu anaknya yaitu Hafsah r.a hendak dicarikan jodoh maka Umar bin Khattab menawarkannya kepada Abu Bakar As Shiddiq r.a dan Utsman bin Affan r.a tapi kedua sahabat utama itu diam saja tidak menyambut tawaran Umar. Dalam hati Umar bin Khattab merasa sedih karena dua orang sahabat itu yang paling dianggap sekufu dengan anak perempuannya yang bernama Hafsah tidak menyambut tawarannya. Maka ia pergi mengadukan dua orang sahabatnya itu kepada Rasulullah SAW. Rasulullah SAW tersenyum menanggapi pengaduan Umar bin Khattab r.a dan berkata,” Sesungguhnya Hafsah akan memperoleh suami yang lebih baik dari Utsman dan Utsman akan memperoleh istri yang lebih baik dari Hafsah.” Ternyata Rasulullah SAW yang meminang Hafsah untuk dijadikan istri beliau sedangkan Utsman bin Affan dinikahkan dengan puteri Rasulullah SAW yang bernama Umi Kultsum r.a

Sejak saat pernikahan Rasulullah SAW dengan Hafsah hati Umar bin Khattab r.a begitu bergembira, ia juga tidak merasa minder lagi bila berdampingan dengan Sahabat Abu Bakar As Shiddiq karena sahabatnya itu selain sebagai sahabat Nabi juga merangkap sebagai mertua Nabi maka kini Umar bin Khattab r.a bisa bernafas lega bisa mengikuti jejak Abu Bakar As Shiddiq r.a.

Semenjak Umar bin Khattab memeluk Islam kaum muslimin seakan memperoleh suatu kekuatan yang sangat besar. Sejak itulah mereka berani solat dan tawaf dikaabah secara terang-terangan. Umar r.a. adalah seorang yang wara, ia sangat teliti dalam mengamalkan Islam. Umar r.a. mempelajari surah Al-Baqoroh selama 10 tahun, ia kemudian melapor kepada Rasulullah s.a.w. , “Wahai Rasulullah s.a.w. apakah kehidupanku telah mencerminkan surah Al-Baqoroh, apabila belum maka aku tidak akan melanjutkan ke surah berikutnya”.Rasulullah s.a.w. menjawab, “Sudah..”!. Umar r.a. mengamalkan agama sesuai dengan kehendak Allah s.w.t. Kerana kesungguhannya inilah maka banyak ayat di Al-Quran yang diturunkan Allah s.w.t. berdasarkan kehendak yang ada pada hatinya, seperti mengenai pengharaman minuman keras, ayat mengenai hijab, dan beberapa ayat Al-Quran lainnya.

Rasulullah s.a.w. seringkali menceritakan kepada para sahabatnya mengenai perjalannya mi’raj menghadap Allah s.w.t. Rasulullah s.a.w. sering pula menceritakan bagaimana keadaan surga yang dijanjikan Allah s.w.t. kepada sahabat-sahabatnya. Suatu hari ketika Rasulullah s.a.w. dimi’rajkan menghadap Allah s.w.t. malaikat Jibril a.s. memperlihatkan kepada Rasulullah s.a.w. taman-taman surga. Rasulullah s.a.w. melihat ada sekumpulan bidadari yang sedang bercengkrama. Ada seorang bidadari yang begitu berbeda dari yang lainnya. Bidadari itu menyendiri dan tampak sangat pemalu. Rasulullah s.a.w. bertanya kepada Jibril a.s., “Wahai Jibril, bidadari siapakah itu”?. Malaikat Jibril a.s. menjawab, “Bidadari itu adalah diperuntukkan bagi sahabatmu Umar r.a.”. Pernah suatu hari ia membayangkan tentang surga yang engkau ceritakan keindahannya. Ia menginginkan untuknya seorang bidadari yang berbeda dari bidadari yang lainnya. Bidadari yang diinginkannya itu berkulit hitam manis, dahinya tinggi, bagian atas matanya berwarna merah, dan bagian bawah matanya berwarna biru serta memiliki sifat yang sangat pemalu. Kerana sahabat-mu itu selalu memenuhi kehendak Allah s.w.t. maka saat itu juga Allah s.w.t. menjadikan seorang bidadari untuknya sesuai dengan apa yang dikehendaki hatinya”.

Inilah sebagian keutamaan dari Umar bin Khattab r.a. Allah begitu sayang kepadanya karena pengorbanannya dalam memenuhi perintah Allah yang dilaksanakan dengan kesungguhan dan tulus ikhlas. Adakah kita ingin mengikuti jejaknya..?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar