Kamis, 22 September 2011

Rasulullah SAW dan anak anak

Sebuah pepatah mengatakan “Nasib suatu bangsa ditentukan oleh kaum mudanya”. Maka saya ingin juga menyampaikan bahwa masa kaum muda akan gemilang bilang masa kanak kanaknya diisi dengan kasih sayang dan pendidikan. Masa anak anak adalah masa golden age yang sangat membutuhkan perhatian dan teladan disamping juga tentunya nutrisi kebutuhan makanan bervitamin. Tapi terkadang kita hanya peduli pada kebutuhan jasadiahnya saja tanpa dibarengi dengan kebutuhan ukhrowi yang akan membangun semangat mental anak dalam menjalani kehidupan yang akan mereka tempuh.

Salah satu sikap tidak baik yang sering kita tunjukkan kepada anak anak adalah sikap kasar karena mereka melakukan kesalahan. Padahal mereka belum mumayiz yaitu belum bisa membedakan antara yang baik dan tidak baik.

Rasulullah SAW pernah menggendong seorang anak dari sahabatnya dan beliau SAW memeluk serta menciumnya. Tak berapa lama kemudian anak kecil itu buang air dan menjadi kotor dan najislah pakaian Rasulullah SAW. Melihat kejadian itu orang tua si anak segera mengambil paksa anaknya yang menyebabkan anak itu menangis karena merasa diperlakukan tidak bijak. Seketika Rasulullah menghampiri sahabatnya itu dan bersabda” Air kencing anakmu dengan mudah bisa aku hilangkan dengan membersihkannya tapi sikap kasarmu kepada anakmu tadi akan terus membekas diingatannya dan sulit untuk dihilangkan”. Subhanallah, Rasulullah SAW memang is the best dalam memahami dunia anak. Masih ingatkah kita hasil racikan dan sapihan beliau SAW yaitu dua anak terbaik di umat ini yaitu Hasan dan Husein r.a. mereka berdua tumbuh menjadi pemuda yang diidolakan sepanjang zaman yaitu tentang ketaqwaannya, kemurahannya,kejujurannya, keberaniannya, kesucian hatinya, semangat jihadnya dan dari mereka juga telah lahir kisah kisah yang menjadi telada umat sepanjang zaman.

Ada beberapa peristiwa yang sangat menarik yang pernah dialami Rasulullah SAW dengan anak anak yang pernah terjadi dikota Madinah :

1. Rasulullah senang bermain-main (menghibur) dengan anak-anak dan kadang-kadang beliau memangku mereka. Beliau menyuruh Abdullah, Ubaidillah, dan lain-lain dari putra-putra pamannya Al-Abbas r.a. untuk berbaris lalu berkata, “ Siapa yang terlebih dahulu sampai kepadaku akan aku beri sesuatu (hadiah).”merekapun berlomba-lomba menuju beliau, kemudian duduk di pangkuannya lalu Rasulullah menciumi mereka dan memeluknya.
2. Ketika ja’far bin Abu Tholib r.a, terbunuh dalam peperangan mut’ah, Nabi Muhammad SAW, sangat sedih. Beliau segera datang ke rumah ja’far dan menjumpai isterinya Asma bin Umais, yang sedang membuat roti, memandikan anak-anaknya dan memakaikan bajunya. Beliau berkata, “Suruh kemarilah anak-anak ja’far. Ketika mereka datang, beliau menciuminya. Sambil meneteskan air mata. Asma bertanya kepada beliau karena telah mengetahui ada musibah yang menimpanya. Wahai rasulullah, apa gerangan yang menyebabkan anda menangis? Apakah sudah ada berita yang sampai kepada anda mengenai suamiku Ja’far dan kawan-kawanya?” Beliau menjawab, “Ya benar, mereka hari ini di timpa musibah.” Air mata beliau mengalir dengan deras. Asma pun menjerit sehingga orang-orang perempuan berkumpul mengerumuninya. Kemudian Nabi Muhammad SAW. kembali kepada keluarganya dan beliau bersabda, “janganlah kalian melupakan keluarga ja’far, buatlah makanan untuk mereka, kerena sesungguhnya mereka sedang sibuk menghadapi musibah kematian ja’far.
3. Al-Aqraa bin harits melihat Nabi Muhammad SAW. mencium Al-Hasan r.a. lalu berkata, “Wahai Rasulullah, aku mempunyai sepuluh orang anak, tetapi aku belum pernah mencium mereka.” Rasulullah bersabda, “Aku tidak akan mengangkat engkau sebagai seorang pemimpin apabila Allah telah mencabut rasa kasih sayang dari hatimu. Barang siapa yang tidak memiliki rasa kasih sayang, niscaya dia tidak akan di sayangi.
4. Riwayat yang lebih masyhur menyebutkan, Rasulullah perna lama sekali sujud. dalam shalatnya, maka salah seorang sahabat bertanya,” Wahai Rasulullah, sesungguhnya anda lama sekali sujud, hingga kami mengira ada sesuatu kejadian atau anda sedang menerima wahyu. Nabi Muhammad SAW, menjawab, “Tidak ada apa-apa, tetaplah aku di tunggangi oleh cucuku, maka aku tidak mau tergesah-gesah sampai dia puas.” Adapun anak yang di maksud ialah Al-Hasan atau Al-Husain Radhiyallahu Anhuma

Moga kita makin peduli dengan kebutuhan kasih sayang untuk anak anak kita sehingga kelak akan lahir Hasan dan Husain millennium yang siap mengemban amanah tugas agama ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar