Minggu, 07 Agustus 2011

Apa Doa Saat Menempati Rumah Kontrakan Baru?

Assalam 'alaikum Wr. Wb.

Adakah doa yang disunnahkan untuk dibaca saat menempati tempat tinggal baru? Saya dan keluarga sering berpindah-pindah tempat tinggal, karena kami masih mengontrak (belum punya rumah sendiri). Jazakumullah khairan.

Nur Laila - Bekasi

_____________

Oleh: Ust. Badrul Tamam

Wa'alaikum salam Wr. Wb.

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang menganugerahkan kepada kita berbagai nikmat-nikmat-Nya. Shalawat dan salam semoga terlimpah kepada nabi Muhammad, beserta keluarga dan para sahabatnya.

Kami mengajak untuk tetap bersyukur atas karunia Allah dan nikmat-nikmat-Nya yang tak bisa dihitung satu persatunya karena saking banyaknya. Apapun kondisi kita, walau belum punya rumah sendiri, masih mendapatkan banyak nikmat, yang terbesar dan teraggung nikmat din (iman dan Islam). Terlebih kalau kita perhatikan, banyak orang yang untuk mengontrak saja tidak mampu, sehingga mereka lebih memilih tinggal di pinggir jalan, kolong jembatan, atau tempat lainnya. Dan semoga Allah memberikan kelapangan rizki sehingga bisa membeli rumah sendiri, karena salah satu unsur kebahagiaan hidup di dunia adalah memiliki tempat tinggal yang lapang.

Siapa yang menempati rumah baru, maka disunnahkan untuk berdoa saat memulai untuk menempatinya, yaitu:

أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ

A'udzu Bikalimaatillaahit Taammaati min Syarri Maa Khalaq

"Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan makhluk yang diciptakan-Nya." (Kandungan doa ini sudah dijelaskan pada tulisan: Doa Saat Singgah di Satu Tempat Dalam Perjalanan atau Lainnya)

Hal itu seperti yang diriwayatkan Imam Muslim, dari Khaulah binti Hakim Radhiyallahu 'Anhuma, ia berkata: AKu mendengar Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:

مَنْ نَزَلَ مَنْزِلًا ثُمَّ قَالَ أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ لَمْ يَضُرَّهُ شَيْءٌ حَتَّى يَرْتَحِلَ مِنْ مَنْزِلِهِ ذَلِكَ

"Siapa yang singgah di suatu tempat, lalu ia membaca: A'udzu Bikalimaatillaahit Taammaati min Syarri Maa Khalaq (Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan makhluk yang diciptakan-Nya) maka tak ada sesuatupun yang membahayakannya sehingga ia beranjak dari tempatnya tersebut." (HR. Muslim)

Hadits ini mencakup tinggal dengan niatan untuk meninggalkannya (mampir/singgah) seperti musafir (orang dalam perjalanan), begitu juga berlaku bagi orang yang menempati satu rumah untuk bermukim (tinggal) di situ, baik itu milik sendiri atau bukan.

Begitu juga dianjurkan untuk membaca:

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ خَيْرَ الْمَوْلَجِ وَخَيْرَ الْمَخْرَجِ بِسْمِ اللَّهِ وَلَجْنَا وَبِسْمِ اللَّهِ خَرَجْنَا وَعَلَى اللَّهِ رَبِّنَا تَوَكَّلْنَا

"Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepadaMu kebaikan rumah yang aku masuki dan kebaikan rumah yang aku tinggalkan, dengan menyebut Nama Allah aku masuk dan dengan menyebut nama Allah aku keluar dan kepada Allah, Rabb kami, kami bertawakkal." ((HR. Abu Dawud no. 4432, al-Thabrani dalam al-Mu’jam al-Kabir no. 3378. al-Albani mensahihkan sanadnya dalam as-Shahihah no. 225 dan dinilainya sahih dalam Sahih al-Jami’ no. 839, namun dilemahkan olehnya dalam Dha’if Sunan Abi Dawud no. 1086, sedangkan Abdul Qadir al-Arna’uth menghasankannya, sebagaimana dalam Raudhat al-Muhadditsin no. 4579. Disebutkan juga oleh Imam Nawawi dalam Al-Adzkarnya, no. 58, beliau mengatakan sebagai hadits hasan)

Atau membaca basmalah (Bismillah) saat memasukinya, seperti yang ditunjukkan oleh hadits berikut:

عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ أَنَّهُ سَمِعَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِذَا دَخَلَ الرَّجُلُ بَيْتَهُ فَذَكَرَ اللَّهَ عِنْدَ دُخُولِهِ وَعِنْدَ طَعَامِهِ قَالَ الشَّيْطَانُ لَا مَبِيتَ لَكُمْ وَلَا عَشَاءَ وَإِذَا دَخَلَ فَلَمْ يَذْكُرْ اللَّهَ عِنْدَ دُخُولِهِ قَالَ الشَّيْطَانُ أَدْرَكْتُمْ الْمَبِيتَ وَإِذَا لَمْ يَذْكُرْ اللَّهَ عِنْدَ طَعَامِهِ قَالَ أَدْرَكْتُمْ الْمَبِيتَ وَالْعَشَاءَ

"Dari Jabir bin Abdullah bahwa dia mendengar Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, “Apabila seseorang hendak masuk rumahnya kemudian dia berzikir kepada Allah ketika masuk dan ketika akan menyantap makanan maka syaitan akan mengatakan -kepada pengikutnya-, ‘Kalian tidak bisa tidur di sini dan tidak pula mendapatkan bagian makanan’. Kemudian apabila dia memasuki rumahnya namun tidak berzikir kepada Allah ketika masuknya maka syaitan akan berkata, ‘Kalian bisa menginap malam ini’. Dan apabila dia tidak berzikir kepada Allah ketika menyantap makanan maka syaitan akan mengatakan, ‘Kalian bisa menginap dan makan di sini.’.” (HR. Muslim)

Hanya saja kedua dzikir/doa di atas tidak khusus saat memasuki rumah untuk pertama kali, tapi dibaca oleh seseorang setiap ingin memasuki rumanya sesudah bepergian. Juga dianjurkan untuk membacakan Al-Qur'an di rumah tersebut, khususnya surat al-Baqarah untuk mengusir syetan dan melindungi rumah dari gangguan mereka.

Diriwayatkan dalam Shahih Muslim, Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:

لَا تَجْعَلُوا بُيُوتَكُمْ مَقَابِرَ إِنَّ الشَّيْطَانَ يَنْفِرُ مِنْ الْبَيْتِ الَّذِي تُقْرَأُ فِيهِ سُورَةُ الْبَقَرَةِ

"Jangan kadikan rumah kalian seperti kuburan, sesungguhnya syetan lari dari rumah yang dibacakan surat al-Baqarah di dalamnya."

Semua yang dijelaskan di atas tidak ada bedanya, baik rumah tersebut miliknya sendiri atau bukan seperti ngontrak, menyewa, dipinjami. Wallahu a'lam.

[PurWD/voa-islam.com]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar