Sayid Amir Ali,seorang penulis besar India menilai peristiwa Karbala dengan kata-katanya “Penyembelihan di Karbala telah menimbulkan kegelisahan di negeri negeri Islam, dan telah mengobarkan semangat bangsa Persia dan mendorong mereka untuk berjuang melawan Bani Umayyah sehingga mereka berhasil merubuhkan Daulah Bani Umayyah itu dan mendirikan Daulah Abbasiyah”
Disamping itu Ulama besar Hasan Al Bashri rahimahullah seorang Ulama yang amat dihormati dan disegani dimasanya juga turut mencela dan mengutuk pembunuhan Husain yang haus darah itu. Beliau berkata “Kalaulah andaikata bagi sipembunuh Husain tidak beroleh dosa dan kutuk kecuali hanya kemarahan Rasulullah SAW maka itupun telah cukup berat. Demi Allah ,sekiranya sayalah orang yang tersangkut dalam pembunuhan Husain itu, dan saya disuruh memilih satu diantara dua yaitu masuk syurga atau ke neraka, sungguh saya akan memilih neraka, karena saya takut bertemu dengan Rasulullah di syurga dan dia memandang kepadaku dengan pandangan kemarahan”. Maksud Imam Hasan Al Bashri adalah bahwa kemarahan Rasulullah SAW itu sudah cukup berat, dan dari itu daripada masuk syurga dengan memperoleh kemarahan Rasulullah karena cucunya dibunuh, lebih baik masuk neraka menanggung azab Allah tetapi terhindar dari kemarahan Rasulullah SAW.
Dan sebagai pembalasan Allah kepada mereka yang tersangkut dalam pembunuhan Husain itu, bahwa selagi didunia ini pun mereka telah memperoleh siksa Allah, apalagi diakhirat kelak. Ada diantaranya yang mati terbunuh , ada pula yang buta matanya, ada yang hitam roman mukanya dan adapula habis bis harta bendanya.
Disamping itu Imam Tirmidzi meriwayatkan tentang kisah kematian Ubaidillah Ibnu Ziyad seperti dibawah ini “Tatkala kepala Ubaidillah Ibnu Ziyad dibawa ke masjid kemudian diletakkan diantara kepala kepala disuatu ruangan, adalah semua orang yang masuk masjid berkata :Celakalah Ubaidillah dan kawan kawannya dan rugilah mereka didunia dan akhirat. Kemudian mereka menangis terkenang kepada nasib Husain,anak anaknya dan kawan kawannya. Dalam keadaan mereka penuh haru itu tiba tiba muncullah seekor ular hitam lantas masuk kedalam keranda Ubaidillah Ibnu Ziyad dan ular itu berada disana beberapa waktu kemudian keluar lantas menghilang. Kemudian ular itu datang lagi dan berbuat untuk keduakalinya. Demikianlah ular itu berbuat sampai tiga kali diantara kepala kepala yang malang itu. Para ulama memberi komentarnya “Demikian itu pembalasan yang setimpal atas perbuatannya terhadap Imam Husain, dan sebagai alamat bagi azab yang lahir sebagai ganti azab yang bathin”
Allah Maha Adil. Ubaidillah Ibnu Ziyad itu bertanggung jawab atas terbunuh dan putusnya leher Husain r.a di Karbala. Maka enam tahun kemudian dalam suatu pertempuran yang dahsyat disungai Chazar dekat Mosul (Irak utara) antara pasukan Ibnu Asytar dengan Ibnu Ziyad, Ibnu Asytar berhasil memukul Ibnu Ziyad dengan mata pedangnya sehingga badannya putus menjadi dua bagian. Kepalanya dipisahkan pula dari badannya dan dikirim ke Madinah sedangkan tubuhnya di bakar. Disamping itu si pembunuh yang lain, Umar bin Sa’ad juga mati terbunuh oleh Al Mukhtar ketika ia menggempur Kufah. Dan Al Mukhtar inipun akhirnya mati juga dalam suatu pertempuran di jalan raya Kufah pada tahun 67 Hijriyah, tahun yang sama dengan kematian Ibnu Ziyad
Tidak ada komentar:
Posting Komentar