Tidak ada yang meragukan kecerdasan dan ketangkasan Panglima perang Khalid ibnu Walid. Di medan peperangan dia laksana harimau yang gesit yang setiap tebasan pedangnya tak berakhir kecuali berhasil melukai musuh atau langsung menewaskannya. Kedudukannya di mata kaum muslimin sangat terhormat, bukan karena semata-mata karena keberhasilannya memenangkan pertempuran-pertempuran. Tapi juga karena sikap tsiqoh yang sangat luar biasa yang ia tunjukkan kepada anak buahnya. Dan ini menjadi contoh kepada umat islam akan perilaku terpuji yang dulu pernah dicontohkan oleh Sahabat nabi yang mulia ini.
Pernah dua kali Panglima Khalid ibnu Walid r.a di copot dari pangkat panglimanya, yaitu pada tahun 13 hijriyah dan tahun 17 Hijriyah. Pencopotan ini dilakukan oleh Amirul Mukminin Umar bin Khattab r.a setelah melihat adanya sikap yang mulai berlebihan sebagian pasukan muslimin dalam menyanjung dan memuji kehebatan Khalid ibnu Walid di medan jihad. Amirul Mukminin ingin memastikan lagi bahwa semua kemenangan yang diperoleh semata-mata atas rahmat dan pertolongan dari Allah SWT.
Sikap ksatria dan mulia ditunjukkan oleh Khalid ibnu Walid. Dia bersedia mundur dan kembali menjadi pasukan biasa dibawah pimpinan panglima perang yang baru. Sempat ada anak buahnya yang mencoba membuka celah fitnah dengan berkata “Sabarlah wahai panglima, dengan dicopotnya jabatanmu ini telah mengawali terjadinya fitnah”. Dan mari kita dengar jawaban Sahabat Nabi yang agung ini, beliau berkata “Selagi Umar bin Khattab masih hidup fitnah tidak akan pernah menimpa umat ini”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar