Dari Husain bin Kharijah Al Asyjai, ia berkata “Ketika terjadi fitnah (maksudnya peperangan diantara para sahabat, misalnya perang Shiffin dan perang Jamal pada masa Kekhalifahan Ali bin Abi Thalib r.a), keadaan itu sungguh menyulitkan aku dalam bersikap. Oleh karena itulah maka aku berdoa kepada Allah SWT agar Dia berkenan menunjukkan kebenaran untuk saya ikuti. Malam harinya saya bermimpi seakan-akan saya sudah berada di hari kiamat. Seolah-olah ada dinding yang menghalangi saya dengan mereka. Saya berkata “Kalau saya merobohkan dinding ini niscaya saya akan dapat bertemu dengan mereka”.
Akhirnya saya merobohkan dinding itu. Ternyata dibalik dinding itu ada suatu kaum yang berpakain putih-putih.Saya bertanya kepada mereka “Apakah kalian para malaikat?” mereka menjawab “Tidak, kami adalah para syuhada. Tetapi naiklah kaum di tangga itu” Saya pun menaiki tangga tersebut. Itu adalah tangga yang paling bagus yang pernah saya lihat. Ternyata di atas sana ada Nabi Muhammad SAW dan Ibrahim a.s. Nabi Ibrahim a.s berkata kepada Nabi Muhammad SAW ” Tidakkah kau lihat apa yang sudah dilakukan oleh umatmu? Mereka membunuh imam mereka sendiri (yang dimaksud adalah Khalifah Utsman bin Affan yang mati syahid di rumahnya). Mereka menumpahkan darah mereka sendiri. Mengapa mereka tidak berbuat seperti yang diperbuat oleh kekasihku Sa`ad bin Abi Waqqash?”
Saya berkata kepada diri saya sendiri “Aku akan datang menjumpai Sa`ad bin Abi Waqqash dan akan kuberitahukan mimpiku itu kepadanya” Selanjutnya aku datang menemuinya dan menceritakan mimpi itu kepadanya. Dia sangat gembira mendengarnya dan berkata “Sunnguh rugi orang yang tidak menjadikan Ibrahim a.s sebagai kekasihnya”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar